Dalam memperingati bulan Muharram atau Suro, ratusan nelayan pantai Tambak Rejo Kabupaten Blitar menggelar tradisi Larung Sesaji. Ritual Larung Sesaji tersebut digelar, selain sebagai rasa syukur dan melestarikan budaya, ritual seperti ini, juga diyakini masyarakat setempat sebagai tolak balak untuk meredam ganasnya ombak Laut Selatan yang kerap memakan korban dan menghindarkan nelayan dari segala macam bahaya.
Dari pantauan di lapangan, Jum’at (14/10) kemarin, ritual Larung Sesaji ini diawali dengan prosesi acara kirab dua buah gunungan dan juga kepala Lembu yang dibawa dari balai Desa Tambakrejo menuju bibir pantai Tambakrejo. Selain kedua tumpeng raksasa tersebut, warga juga membawa berbagai macam sesaji sebagai kelengkapan ritual. Setelah diberi do’a oleh sesepuh desa, Tumpeng Agung dan berbagai hasil bumi serta kepala Lembu ini ditandu dan diarak warga menuju bibir pantai untuk kemudian dilarung ke tengah lautan.
Bupati Blitar, Herry Noegroho dalam sambutannya mengatakan, ritual larung sesaji ini bertujuan untuk untuk melestarikan Budaya Adat Jawa, dan juga untuk memperingati bulan Suro atau bulan Muharram. Selain itu juga sebagai wujud rasa syukur nelayan atas melimpahnya tangkapan ikan dan sebagai do’a tolak balak agar nelayan terhindar dari segala bahaya.
“Selain untuk melestarikan budaya adat Jawa, larung sesaji ini sebagai wujud rasa syukur para nelayan, agar terhindar dari marabahaya di laut dan mendapatkan tangkapan yang melimpah,” jelas Bupati Blitar.
Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Blitar ini juga berharap, dengan ritual larung sesaji ini, ganasnya ombak di pantai selatan tidak lagi memakan korban, dan nelayan yang akan melaut juga mendapatkan hasil yang lebih banyak. Tradisi ini juga sebagai sarana pariwisata untuk menjaring wisatawan, baik lokal maupun Nasional.
Acara ritual larung sesaji ini, tak pelak menjadi tontonan ribuan pengunjung, baik itu warga sekitar maupun para pengunjung yang datang tidak hanya dari Blitar saja, namun banyak juga dari luar daerah seperti, Malang, Tulung Agung dan juga Kediri. (jar - pewarta-indonesia.com)
0 komentar:
Posting Komentar